Cara Kerja Chatbot dan Pentingnya Untuk Bisnis Anda

Faisal Sugangga
Daftar Isi

Chatbot adalah program komputer yang memproses percakapan manusia (baik tulis maupun lisan), yang membantu manusia untuk berinteraksi dengan perangkat digital seolah-olah mereka sedang berkomunikasi dengan orang sungguhan. Chatbot dibuat dengan tujuan untuk memahami apa yang diinginkan oleh manusia, dan membawa mereka ke hasil yang diinginkan dengan interaksi sesingkat mungkin.

Dalam kehidupan sehari-hari, Anda mungkin secara tidak sadar telah banyak berinteraksi dengan yang namanya Chatbot. Saat ada sedang mengajukan aduan ke salah satu provider misalnya, atau saat sedang memesan tiket perjalanan, atau yang paling sering digunakan yaitu assistant pada smartphone Anda masing-masing.

Bagaimana sejarah lahirnya Chatbot?

Semua bermula dari seseorang bernama Alan Turing. Pada tahun 1950, Alan Turing merumuskan Turing Test, sebuah pendekatan berbasis percakapan yang digunakan untuk menentukan apakah mesin dapat meniru manusia. Tes ini akan melibatkan seorang interogator manusia yang akan dihadapkan dengan dua subjek, yaitu manusia dan mesin.

Seorang interogator akan menanyakan pertanyaan melalui ketikan kata-kata, dan dituntut untuk menentukan subjek mana yang merupakan manusia dan mana yang merupakan sebuah mesin. Sebuah mesin akan dinyatakan lolos jika seorang interogator tidak dapat membedakan antara manusia dan mesin.

Indikator yang digunakan oleh Alan Turing dalam menentukan cerdas atau tidaknya suatu program komputer adalah dari kemampuannya dalam meniru manusia. Hal ini membuat banyak ilmuwan / pencipta lainnya tertarik untuk mengembangkan suatu mesin

Sejarah lengkap dari lahirnya Chatbot dapat Anda lihat di artikel berikut “Bagaimana Sejarah Lahirnya Chatbot?”

Bagaimana Cara Kerja Chatbot?

Chatbot yang dibuat oleh Chatbiz.id sendiri adalah Chatbot dengan tipe yang terus mempelajari data yang masuk untuk diolah menjadi prediktif (percakapan).

Chatbot dengan sistem kerja seperti ini merupakan Chatbot yang sangat interaktif dan dapat dipersonalisasi agar sesuai dengan karakter bisnis atau persona kita sendiri.

Chatbot yang mempelajari data seperti ini memanfaatkan teknologi AI yaitu Natural Language Processing dan juga Machine Learning, yang membuat sistem mereka selalu beradaptasi dengan setiap tipe percakapan yang masuk, dengan begitu percakapan yang terjadi antara manusia dengan Chatbot akan sangat natural, cepat dan akurat.

Mengingat betapa powerfulnya Chatbot tipe ini, banyak dari kalangan menyebutnya sebagai Asisten Virtual (Virtual Assistant), karena fungsinya yang benar-benar membantu kegiatan sehari-hari maupun kegiatan bisnis yang dilakukan oleh manusia menjadi jauh lebih mudah.

Mengapa Bisnis Anda Harus Menggunakan Chatbot Saat Ini?

Era digitalisasi mengubah masyarakat menjadi semakin menyatu dengan smartphone-nya, yang berarti mereka akan menjadi lebih mobile-first. Apalagi, dengan semakin populernya aplikasi chatting saat ini, tentu Chatbot akan memainkan peran penting dalam transformasi yang didorong oleh digitalisasi ini.

Selain itu, pandemi Covid-19 secara tidak langsung juga telah merupah perilaku dasar manusia. Banyak perubahan-perubahan perilaku yang terjadi seiring dengan diberlakukannya Phsysical Distancing.

data-pengguna-aplikasi-chatting-menunjukan-chatbot-memiliki-potensi

Menurut data yang didapatkan dari We Are Social, terjadi peningkatan besar pada penggunaan aplikasi chatting, yaitu 47% pada masyarakat yang berumur 25–34 tahun, dan 56% pada masyarakat yang berumur 16–24 tahun.

Facebook Messenger dan WhatsApp pun menempati posisi teratas sebagai media favorit masyarakat dunia untuk melakukan chatting, dibuktikan dengan jumlah Monthly Active User terbanyak (data bersumber dari We Are Social)

Di Indonesia sendiri, Kominfo menyatakan bahwa 83% dari 171 penguna internet di Indonesia merupakan pengguna WhatsApp.

Lalu, menurut survei yang dilakukan oleh Salesforce Research, 74% dari 8.000 konsumen di seluruh dunia menyatakan bahwa bisnis saat ini harus memanfaatkan teknologi dengan lebih baik agar dapat meningkatkan pengalaman pelanggan. Lalu 62% dari 8.000 konsumen tersebut juga menyatakan ketertarikan yang besar dalam penggunaan teknologi AI dalam interaksi dengan bisnis untuk meningkatkan pengalaman pelanggan mereka.

Semua survei di atas sebetulnya mengatakan kepada kita bahwa, percakapan berbasis aplikasi sangat populer saat ini (dibandingkan dengan tatap muka), oleh karena itu setiap pebisnis harus memikirkan strategi yang matang, seperti menggunakan aplikasi chatting yang terintegrasi dengan chatbot Virtual Assistant sebagai garda terdepan dari pengalaman pelanggan.

pengalaman

5 Tips Meningkatkan Pengalaman Pelanggan di Era Low Touch Economy