Chatbot Semakin Berkembang di Indonesia: Bagaimana Sejarah Lahirnya Chatbot?

Faisal Sugangga
Daftar Isi

Di artikel yang sebelumnya, kita sempat membahas sedikit tentang apa itu Chatbot. Saat ini, Chatbot juga sudah semakin berkembang di Indonesia. Tapi tahukah Anda bagaimana sebetulnya sejarah lahirnya Chatbot? siapa yang menemukannya hingga dapat berkembang seperti saat ini?

1950, Alan Turing dan Turing Test

Alan Turing Chatbot

Semua bermula dari seseorang bernama Alan Turing. Pada tahun 1950, Alan Turing merumuskan Turing Test, sebuah pendekatan berbasis percakapan yang digunakan untuk menentukan apakah mesin dapat meniru manusia. Tes ini akan melibatkan seorang interogator manusia yang akan dihadapkan dengan dua subjek, yaitu manusia dan mesin.

Seorang interogator akan menanyakan pertanyaan melalui ketikan kata-kata, dan dituntut untuk menentukan subjek mana yang merupakan manusia dan mana yang merupakan sebuah mesin. Sebuah mesin akan dinyatakan lolos jika seorang interogator tidak dapat membedakan antara manusia dan mesin.

Indikator yang digunakan oleh Alan Turing dalam menentukan cerdas atau tidaknya suatu program komputer adalah dari kemampuannya dalam meniru manusia. Hal ini membuat banyak ilmuwan / pencipta lainnya tertarik untuk mengembangkan suatu mesin.

1966, ELIZA

Eliza, induk dari semua Chatbot yang lahir saat ini diciptakan oleh ilmuwan komputer bernama Joseph Weizenbaum pada tahun 1966. Joseph Weizenbaum sangat tertarik dengan karya dari Alan Turing dan mencoba membuat mesin yang dapat lolos dalam Turing Test.

Joseph Weizenbaum Chatbot

Eliza hanya menggunakan 200 baris kode dan mempelajari alur percakapan dari seorang terapis. Sistem operasi Eliza di desain agar dapat mengenali kata atau kalimat kunci dari input, sehingga dapat memproduksi respon sesuai dengan yang sudah di program. Anggaplah ada kata-kata seperti “hari ini aku akan pergi ke kantor”, Eliza akan menangkap kata kantor dan memberikan respon seperti “ceritakan lebih banyak tentang kantormu”. Dengan begitu, pengguna akan merasa bahwa dia memang sedang berinteraksi dengan manusia yang peduli dengannya.

Karena Eliza merupakan mesin dengan kemampuan bercakap seperti manusia yang pertama, Eliza dianggap sebagai obrolan pertama dalam sejarah ilmu komputer, meskipun istilah Chatterbot tidak muncul pada saat itu, istilah Chatterbot diciptakan oleh Michael Mauldin pada tahun 1994.

Chatterbot atau Chatbot Eliza mengalamai evolusi dan terus berkembang dengan baik. Setelah Eliza, muncul banyak bot-bot lainnya seperti Parry pada tahun 1972, Racter pada tahun 1983 dan Alice pada tahun 1995. Chatbot juga di gunakan dalam sistem telepon yang menggunakan alur percakapan yang sangat sederhana, dan digunakan juga oleh MSN dan AOL.

1972, PARRY

Kenneth Colby Chatbot

Chatbot selanjutnya adalah Parry yang diciptakan oleh Kenneth Colby pada tahun 1972. Parry dirancang oleh seorang psikiater sehingga mensimulasikan pemikiran orang yang paranoid atau penderita skizofrenia. Alasan Kenneth Colby menciptakan Parry adalah rasa ketidakpuasan akan psikoanalisis yang tidak mampu untuk menghasilkan data yang akurat untuk memajukan ilmu pengetahuan.

Colby meyakini bahwa sebuah pikiran yang tersistem dengan komputer akan memberikan hasil yang lebih ilmiah dalam mempelajari penyakit mental secara keseluruhan. Colby mendesain Parry dengan pengalamannya di bidang psikiatris. Parry dapat digambarkan sebagai Chatbot dengan tingkat keseriusan yang lebih jauh dalam menciptakan sebuah kecerdasan buatan.

1995, ALICE

Richard Wallace Chatbot

Pada tahun 1995, ALICE atau Artificial Linguistic Internet Computer Entity diciptakan oleh Richard Wallace. Pada saat ini teknologi sudah berkembang, oleh karena itu Alice dapat menggunakan pemrosesan bahasa alami atau yang biasa dikenal sebagai Natural Language Processing (NLP). Alice ditulis dalam bahasa pemrograman yang disebut sebagai Artificial Intelligence Markup Language (AIML), yang memungkinkan Alice untuk memberikan respon pada level yang lebih rumit. Alice akan menyimpan percakapan yang diterimanya dan akan menambahkan ke dalam basis datanya.

Alice bersifat Open Source, yang berarti dapat di download dan di modifikasi oleh siapa saja. Sekitar lebih dari 500 orang berkontribusi dalam pengembangan Alice dan telah berhasil menciptakan 100.000 baris AIML. Alice merupakan chatbot yang sangat modern pada masanya dan menginspirasi banyak orang, seperti seorang sutradar Spike Jonze yang menggunakan Alice sebagai inspirasi dalam pembuatan filmnya yang berjudul Her.

2020, Masa kini

Sekarang, Chatbot dapat terlihat dimana-mana, di dalam sebuah website, didalam aplikasi smartphone atau bahkan ketika kita ingin membeli sesuatu. Perusahaan besar seperti Apple dan juga Amazon juga terus berlomba-lomba membuat sebuah mesin yang dapat meniru manusia dalam bercakap, bahkan tidak perlu mengetik, hanya cukup bicara saja maka Siri (Apple) dan Alexa (Amazon) akan menjawab bagaikan manusia pada umumnya.

pengalaman

5 Tips Meningkatkan Pengalaman Pelanggan di Era Low Touch Economy