Singapura Segera Hidup Berdampingan dengan Covid-19, Apa yang Harus Disiapkan Pebisnis Indonesia?
Singapura mengeluarkan kebijakan yang ramai diperbincangkan dalam dua hari belakangan. Singapura merupakan salah satu negara yang berhasil menangani pandemi Covid-19 mengumumkan bahwa akan mengubah tata cara penanganan Covid-19. Pasalnya, Pemerintahan Singapura akan memperlakukan Covid layaknya penyakit endemi seperti flu.
“Kabar buruknya adalah Covid-19 tidak akan hilang. Kabar baiknya adalah ada peluang hidup normal berdampingan dengan covid,” tulis Menteri Perdagangan Singapura, Gan Kim Yong dan beberapa menteri lainnya pada harian Straits Times, dan dilansir dari Merdeka.com, pada Sabtu, 29 Juni 2021.
Pemerintah Singapura tidak berambisi mencapai angka nol positif Covid-19 di negerinya. Pihak Pemerintahan Singapura juga akan mencabut karantina wilayah, karantina pada turis yang kontak dengan pasien positif, dan akan menghentikan pencatatan angka kasus harian.
Hal ini dilakukan karena mereka meyakini bahwa virus Covid-19 akan terus bermutasi kedepannya, tidak dapat diberantas, namun dapat dijalankan.
“Kita tidak bisa memberantasnya, tetapi bisa mengubah situasi pandemi ini menjadi tidak terlalu mengancam. Seperti influenza atau sakit cacar. Dan kita bisa melanjutkan kehidupan,” tegas menteri Singapura.
Namun, pelonggaran ini akan diberlakukan setelah vaksinasi dilakukan. Paparan rencana Singapura, mereka tidak akan memulai pelonggaran bila belum banyak yang divaksin.
Rencana hidup berdampingan dengan Covid-19 Singapura, tentunya dapat mempengaruhi negara-negara sekitar. Mungkin sebagian masyarakat sudah membayangkan bagaimana kehidupan new normal, dengan berdampingan dengan Covid-19 kedepannya.
Tentu saja, kehidupan saat new normal akan berbeda dengan kehidupan normal seperti biasanya. Dibutuhkan adaptasi dan penyesuaian baru dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi.
Bila suatu saat Indonesia mewacanakan hidup berdampingan dengan Covid-19 seperti hal nya Singapura, lantas apa saja yang harus dipersiapkan oleh pebisnis Indonesia? Tulisan ini akan memberikan persiapan new normal yang sesungguhnya yang dapat dilakukan pebisnis Indonesia bila nantinya ada kebijakan new normal!
Tetap Jalankan Protokol Kesehatan
New normal bukan berarti Covid-19 sudah dapat diberantas di muka bumi ini. Beberapa ahli menyebut kan bahwa konfirmasi kasus positif akan terus meningkat bila protokol kesehatan tidak lagi dijalankan. Lagi-lagi, perlu di garis bawahi, hingga detik ini dan beberapa waktu kedepan Covid-19 belum benar-benar berakhir. Dari itu, protokol kesehatan harus tetap dijalankan.
Tetaplah berlakukan kebijakan yang berpedoman pada protokol kesehatan. Seperti melakukan physical distancing, mencuci tangan secara berkala, pengecekan suhu sebelum memasuki kawasan kantor, dan sebagainya.
Jangan lupa persiapkan skema kerja hybrid. Jaga-jaga bila ada karya yang masih positif namun sudah sanggup bekerja, sehingga mereka bisa bekerja dari rumah. Ini juga akan berguna bila sewaktu-waktu ada kebijakan lockdown oleh pemerintah bila kondisi kembali memburuk.
Tetap perhatikan kondisi kesehatan karyawan. Arahkan karyawan yang kurang fit untuk bekerja dari rumah saja.
Evaluasi dan Membuat Rencana Bisnis
Kondisi baru yang akan mempengaruhi banyak aspek yang berubah pada perubahan habit dan kebutuhan masyarakat. Evaluasi terhadap bisnis sangat diperlukan. Bisa saja, produk atau layanan yang Anda tawarkan tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada saat new normal.
Bila sudah mengevaluasi dan menemukan inovasi yang cocok, mulailah membuat rencana bisnis yang realistis dan relevan dengan keadaan new normal. Dengan membuat rencana bisnis akan dapat membantu Anda untuk menentukan langkah-langkah pengembangangan dengan sistematis.
Go Digital
Selama pandemi cara berbelanja masyarakat berubah. Dapat dilihat bahwa masyarakat lebih senang berbelanja online. Ditambah dengan kondisi pandemi yang sangat bertumpu pada online, membuat transaksi secara online semakin digandrungi. Anda harus dapat mengambil peluang ini agar dapat meraih keuntungan.
Belajar menggunakan dan memanfaatkan teknologi yang bisa membantu bisnis berkembang. Banyak manfaat yang akan diperoleh bila bisnis anda beralih menjadi bisnis digital. Tak sedikit bisnis yang aktivitasnya terhambat karena belum siap bertransformasi menjadi bisnis digital.
Temukan Peluang Baru
Seperti yang sudah dituliskan sebelumnya, kondisi sebelum dan saat adanya Covid-19 akan berbeda. Memang tak sedikit bisnis yang kehilangan peluang, tetapi banyak juga bisnis yang mendapatkan peluang-peluang baru.
Cari tau apakah ada peluang bisnis baru yang dapat dikembangkan. Mulailah dengan bertanya pada diri sendiri, apa hal yang sangat menjadi permasalahan selama pandemi dan bagaimana kira-kira solusinya. Dari hal tersebut Anda dapat menggali lebih dalam dan menemukan peluang produk yang cocok dengan kondisi new normal.
Mengatur Ulang Rantai Pasokan
Setiap pebisnis tentunya ingin mengembalikan kapasitas penjualan seperti sedia kala, tetapi ini bisa saja menjadi hal yang mustahil untuk saat ini. Permintaan pelanggan mungkin sudah berubah karena kebutuhannya sudah berubah pula. Dari itu, stok pasokan ataupun bentuk layanan Anda harus sesuai dengan permintaan saat ini.
Evaluasi stok barang Anda. pastikan tidak salah dalam pengadaan barang. Pastikan pula Anda membuat perencanaan yang tepat agar barang yang diproduksi tidak melebihi permintaan agar tetap untung.
Itulah beberapa langkah yang harus dipersiapkan dan dilakukan pebisnis bila ada wacana new normal. Pandemi Covid-19 memang membuat beberapa bisnis terpukul. Pun pemulihan bisnis bila direncanakan untuk new normal juga tidak akan pulih dalam waktu yang singkat. Namun setidaknya semoga dapat membuat bisnis lebih kuat.