PPKM Darurat Resmi Diberlakukan, Lakukan Tips Ini Agar Usaha Tetap Berjalan!
Pemerintah Republik Indonesia segera menarik rem darurat untuk menangani penyebaran virus Covid-19. Salah satunya dengan menerapkan PPKM Mikro Darurat menggantikan PPKM Mikro Ketat. Kebijakan ini sudah ketok palu dan diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo memulai siaran live YouTube Sekretariat Presiden, pada Kamis, 1 Junli 2021.
PPKM lengkapnya Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat berlaku di beberapa daerah. Tentunya hal ini dilakukan untuk menekan rantai penyebaran Covid-19 yang semakin menjadi-jadi belakangan ini.
“Saya memutuskan untuk memberlakukan PPKM Darurat sejak 3 hingga 20 Juli 2021, khusus Jawa dan Bali,” tutur Presiden Jokowi.
Aturannya mencakup penerapan sektor kerja 100 persen work from home bagi sektor non-esensial, dan untuk sektor esensial diberlakukan 50 persen maksimum staf work from office (WFO) dengan protokol kesehatan. Sedangkan untuk sektor kritikal diperbolehkan 100 persen WFO dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.
Beberapa poin yang perlu disoroti oleh pelaku bisnis diantaranya:
Untuk supermarket, pasar tradisional, toko kelontong, dan pasar swalayan yang menjual kebutuhan sehari-hari dibatasi jam operasional sampai pukul 20.00 waktu setempat, dengan kapasitas pengunjung 50 persen. Untuk apotek dan toko obat bisa buka full 24 jam.
Kegiatan pada pusat perbelanjaan/mal/pusat perdagangan ditutup.
Pelaksanaan kegiatan makan/minum di tempat umum (warung makan, rumah makan, kafe, pedagang kaki lima, lapak jajanan) baik yang berada pada lokasi tersendiri maupun yang berlokasi pada pusat perbelanjaan/mal hanya menerima delivery atau take away dan tidak menerima makan di tempat (dine in).
Tentunya dibutuhkan penyesuaian lagi bagi para pelaku usaha, mengingat situasi sebelumnya agak longgar. Menghadapi hal ini, ada beberapa langkah yang bisa diimplementasikan pada bisnis agar tetap berjalan dan tidak gulung tikar selama pelaksanaan PPKM hingga 20 Juli mendatang.
Go Digital
Kebanyakan orang tidak memiliki waktu yang cukup untuk pergi ke toko dalam memenuhi kebutuhannya. Ditambah, situasi pandemi membuat orang-orang lebih suka berkegiatan dari rumah. Semua kegiatan diusahakan secara online.
Selain itu, laporan oleh Altagamma-McKinsey Online Observatory menemukan bahwa 20 persen dari penjualan online dan offline didorong oleh pemasaran online. Laporan tersebut juga menyatakan bahwa total penjualan dari pemasaran digital murni menghasilkan laba optimal $ 12,5 miliar.
Memutuskan untuk go digital dalam waktu yang dekatkan menjadi pilihan yang tepat. Dengan go digital akan membuat bisnis Anda terjangkau oleh lebih banyak customer
Gencarkan Promosi Online
Bila sudah menjadi bisnis yang melek digital, manfaatkan teknologi digital tersebut sebagai sarana pemasaran.Promosi secara online baik berbayar ataupun tidak harus tetap dilakukan. Selain menawarkan produk atau layanan, promosi juga berguna agar customer tetap aware akan bisnis Anda.
Mudahnya promosi online dapat dilakukan melalui berbagai media sosial. Bila telah memiliki data leads (orang yang berpotensi menjadi pelanggan), maka usahakan promosi sampai ke telinga mereka. Promosi online yang langsung tertuju pada leads biasanya berpotensi besar untuk mendatangkan transaksi.
Tetap Patuhi Prokes
Tetaplah patuhi protokol kesehatan. Bila harus berkegiatan offline atau langsung di lapangan, terapkan aturan untuk physical distancing, mencuci tangan secara berkala, pengecekan suhu sebelum memasuki kawasan kantor, dan sebagainya.
Bagi yang belum pernah menerapkan sistem kerja work from home (WFH), segeralah siapakan skemanya. Atau setidaknya persiapkan skema kerja hybrid, bila memang pekerjaan sama sekali tidak bisa dilakukan via daring.
Merancang Strategi Marketing dan Promo Menarik
Pendekatan pada pelanggan dengan memberikan penawaran yang menarik menjadi hal yang penting. Hal ini akan berdampak langsung pada peningkatan penjualan. Dari itu, perencanaan strategi marketing sangatlah penting.
Penerapan promo dan sebagai macamnya harus berkaca ke perencanaan strategi marketing. Salah-salah menjalankannya, bukannya mendatangkan untung, malah merosot karena rugi.
Itulah langkah yang bisa diterapkan agar usaha tetap berjalan selama PPKM. Memang pandemi Covid-19 membuat berbagai sektor terpukul. Namun, tentunya semua pihak termasuk pelaku usaha harus mendukung pemberlakuan PPKM ini agar penyebaran virus tidak semakin meningkat. Para pelaku usaha harus kembali mencari strategi baru dan lebih kreatif untuk mempertahankan bisnisnya.