Mengapa Transformasi Bisnis Anda Menjadi Bisnis Digital di Tengah Pandemi Covid-19 adalah Sebuah Kewajiban?

Shandy Pradana
Daftar Isi

    Sejak ditetapkan menjadi pandemi oleh WHO pada bulan Maret lalu, COVID-19 telah memaksa kita untuk tetap tinggal di rumah sampai keadaan lebih kondusif. Perintah physical distancing, WFH (work from home) dan gerakan #DiRumahAja juga ramai dicanangkan demi keamanan kita bersama.

    Namun di saat perintah WFH mulai diberlakukan, nyatanya tidak semua pekerjaan dapat dilakukan di rumah. Jelas sekali kalau hal ini membuat bisnis dan perdagangan menjadi salah satu sektor yang paling rentan di tengah pandemi ini.

    Bahkan perusahaan sekuritas seperti JPMorgan memperkirakan kalau rata-rata bisnis kecil hanya mampu bertahan kurang dari 45 hari sebelum akhirnya bangkrut. Lalu, bagaimana cara mengatasi bisnis yang sedang lesu di tengah pandemi COVID-19?

    Digitalisasi Bisnis di Tengah Pandemi

    Di tengah keadaan yang tidak menentu ini, banyak pebisnis yang harus gigit jari karena kehilangan penghasilan atau bahkan pekerjaan mereka. Kita semua tahu kalau sektor bisnis dan perdagangan adalah kontributor terbesar kedua bagi perekonomian Indonesia setelah pariwisata. Jadi, bisa dibilang kalau dampak yang diterima oleh dua sektor tersebut akan memengaruhi sektor lainnya juga.

    Untuk mengatasi hal ini, transformasi sektor bisnis menjadi digital dapat memberikan solusi untuk masalah ekonomi yang sedang terjadi. Tentu saja, transformasi yang dimaksud bukan dengan mengganti semua model bisnis dari manual menjadi digital, tetapi lebih ke mencoba melihat peluang yang dapat membantu proses bisnis tertentu dengan digital.

    Bisa dikatakan kalau pandemi ini adalah saat yang tepat untuk meningkatkan strategi pemasaran dan pelayanan melalui media digital, terutama bagi sektor bisnis dan perdagangan.

    Tantangan Utama dalam Bisnis Digital

    Jika kita melihat keadaan langsung, banyak pemilik usaha kecil menengah (UKM) yang tidak mengenali apa transformasi digital itu. Padahal, pandemi COVID-19 bisa menjadi momentum bagi UKM untuk memanfaatkan peluang lewat bisnis digital dalam operasinya.

    Menurut Kepala KPMG — perusahaan jasa dari Singapura — Jonathan Ho, setidaknya ada tiga tantangan yang paling sering dikeluhkan oleh UKM dalam penerapan bisnis digital.

    Pertama, terkait dengan memahami sisi urgensi dari transformasi digital itu sendiri. Dalam hal ini, transformasi bisnis dari manual menjadi digital bukan hanya masalah teknologi, tetapi lebih tentang bagaimana bisnis yang mereka miliki dapat bersaing di tengah pandemi seperti saat ini.

    Dengan kurangnya pemahaman akan urgensi tersebut, pebisnis akan menganggap kalau digitalisasi bisnis hanya menambah biaya operasional. Pada kenyataannya, jika mereka menerapkan proses digitalisasi dengan benar, teknologi justru akan mengurangi biaya dalam banyak aspek.

    Kedua, kurangnya pengetahuan tentang keterampilan digital yang relevan dengan bisnis yang mereka miliki. Faktanya adalah bahwa tidak semua bisnis memerlukan situs web. Beberapa bahkan hanya memerlukan promosi melalui media yang sesuai, seperti misalnya Whatsapp, Instagram, atau Line.

    Ketiga, pebisnis terkadang merasa “tidak aman” dengan dunia digital. Misalnya, mereka takut jika pembayaran secara Online itu tidak aman, atau kekhawatiran lain seperti takut ide yang dimiliki ditiru oleh orang lain karena produk mereka dipublikasikan secara luas di media sosial. Memang, semua kemungkinan bisa terjadi, tetapi perasaan skeptis yang berlebihan kadang hanya akan membuat bisnis tidak berkembang.

    Intinya, bagian terpenting dari upaya transformasi digital adalah untuk memperbaiki pola pikir pebisnis itu sendiri. Selain itu, pandemi COVID-19 menjadi momen yang krusial bagi para pebisnis, di mana digitalisasi bisnis menjadi suatu hal yang harus dilakukan. Jadi, bisa dibilang kalau COVID-19 adalah “pemicu” yang memaksa kita untuk melakukan transformasi bisnis menuju bisnis digital.

    Keuntungan Bisnis Digital

    John Cavalier, seorang Management Consulting dari perusahaan ternama yang bergerak di bidang akuntansi, menyebutkan bahwa transformasi bisnis menjadi digital dapat meningkatkan kualitas bisnis Anda. Cavalier menjelaskan beberapa keuntungan dari bisnis digital, yaitu:

    1. Meningkatkan pengalaman pelanggan dengan memberikan produk atau layanan secara real-time dan sesuai permintaan

    2. Melakukan proses bisnis secara efisien dan digital

    3. Dapat melakukan interaksi yang lebih dekat dengan pelanggan lewat media Online (sosial media)

    4. Mampu meningkatkan kemampuan Anda untuk memecahkan masalah bisnis pada saat ini dan di masa depan

    5. Mempertajam kemampuan Anda untuk mempercepat inkubasi ide hingga eksekusi

    pengalaman

    5 Tips Meningkatkan Pengalaman Pelanggan di Era Low Touch Economy