Lakukan 5 Hal Ini Agar Bisnis Berkembang Selama Pandemi!

Muthyarana Darosha
Daftar Isi

Hampir semua aspek kehidupan terdampak pandemi. Sektor UMKM menjadi salah satu sektor yang benar-benar terpukul karena keberadaan pandemi. Mengutip dari portal berita Kompas.com, Kemenkop UKM (Kementerian Koperasi dan UKM) mencatat per Agustus 2020, lebih dari 300.000 pengusaha melaporkan bisnisnya mengalami penurunan pendapatan selama pandemi. 

Kondisi krisis akibat pandemi memang menimbulkan ketidakpastian. Memang tidak mudah menjalankan bisnis selama pandemi. Tapi, kita tak boleh kalah. Tentunya masih ada banyak cara dan strategi yang dapat dilakukan agar bisnis tetap berjalan bahkan berkembang walaupun dihantam pandemi.

Apa saja hal yang bisa dilakukan agar bisnis berkembang selama pandemi? Simak penjelasan berikut ini!

1. Evaluasi dan Adaptasi

Evaluasi merupakan langkah pertama yang harus dilakukan. Kehidupan saat pandemi jauh sangat berbeda dengan kehidupan normal. Dari itu Anda perlu melakukan evaluasi bisnis baik dari segi produk, maupun manajemen. Selama pandemi, mungkin produk yang Anda tawarkan tidak relevan lagi dengan kebutuh customer

Evaluasi produk bisa dimulai dengan hal simple, seperti menanyakan pada diri sendiri ‘apakah saya membutuhkan produk ini saat pandemi?’ 

Bila sudah menemukan jawabannya, selanjutnya adaptasikan produk tersebut sehingga menjadi produk yang relevan dengan kebutuhan selama pandemi. Memantau tren di media sosial akan dapat membantu anda menemukan ide inovasi dan adaptasi untuk bisnis Anda. 

2. Go Digital

Bila bisnis Anda masih dijalankan secara konvensional, merambah dunia digital akan membuka berbagai peluang bagi Anda. Karena, kini banyak kegiatan bertumpu pada aktivitas online. Ada banyak cara dan peluang agar bisnis dapat bertahan bila beralih ke bisnis online. 

Dengan go digital Anda akan memperoleh banyak manfaat, mulai dari menemukan target yang tepat sehingga menjangkau audiens yang lebih banyak.  Untuk lebih lengkapnya Anda dapat membaca artikel “10 Alasan Mengapa Bisnis Anda Harus Go Digital!”  (kalau bisa nanti taro hyperlink ke artikel yang sebelumnya)

3. Jalin Komunikasi dengan Customer

Selama pandemi dan aktivitas online, akan lebih baik bila Anda tetap terhubung dengan customer Anda. Dengan membuka dialog dengan pelanggan, Anda memproyeksikan apa yang mereka butuhkan. Jangan lupa merespon feedback yang customer berikan terhadap produk atau layanan yang mereka dapatkan melalui bisnis Anda. Hal ini akan membentuk persepsi pada customer, bahwa bisnis Anda tidak hanya peduli dengan uang mereka, tetapi juga dengan kepuasan serta kesenangan customer. 

Selama pandemi, perilaku customer turut berubah. Hasil penelitian oleh Aaaa.org membenarkan hal tersebut. Perubahan habit tersebut menyatakan 56 persen responden ingin mendengarkan informasi tindakan yang diambil dan 40 persen responden ingin mendengarkan apa saja respon brand terhadap pandemi. 

Studi tersebut juga menyatakan bahwa 43 persen responden merasa teryakinkan akan hal tersebut. Dan hanya 15 persen responden yang tidak ingin mendengarkan informasi terkait hal tersebut selama pandemi. 

Hal ini menjadi alasan yang cukup kuat untuk suatu bisnis harus tetap menjalin hubungan dengan customer. Hubungan yang dimaksud tidak hanya komunikasi secara langsung, tetapi dapat melalui informasi tentang pembaruan produk atau layanan, serta adaptasi selama pandemi.

4. Gunakan Tools Agar Efisien

Banyak tools yang dapat digunakan agar bisnis dapat berkembang selama pandemi. Memanfaatkan berbagai saluran perpesan seperti media sosial untuk menjawab permasalahan di poin sebelumnya (3).

Kemajuan teknologi menciptakan banyak tools baru yang dapat membantu bisnis, baik dari segi keakuratan, kecepatan, bahkan penghematan biaya operasional.

5. Mencoba Hal Baru 

Memang tidak mudah untuk keluar dari zona nyaman. Namun, situasi pandemi menuntut berbagai bisnis untuk menemukan ide baru dan melakukan hal yang out of the box agar tetap bertahan. Tak ada salahnya mencoba hal baru dan berinovasi.

Bila sudah memaksimalkan penggunaan media sosial, tak ada salahnya memanfaatkan tools lainnya. Salah satunya dengan menggunakan chatbot

Menggunakan chatbot, Anda dapat menjalankan keseluruhan tips yang sebelumnya sudah dijelaskan. Apa saja manfaat menggunakan chatbot untuk bisnis? Tetap simak artikel ini hingga selesai!

Manfaat Penggunaan Chatbot untuk Bisnis

 Chatbot dapat digunakan dalam berbagai cara dan untuk berbagai tujuan, tetapi manfaatnya cenderung digunakan untuk hal yang sama. Berikut manfaat penggunaan spesifik chatbot untuk operasional bisnis:

Menghemat Pengeluaran

Menurut Chatbots Magazine, menggunakan agen virtual atau chatbot membuat bisnis dapat menghemat biaya sekitar 30 persen. Menggunakan chatbot, sebuah perusahaan tidak perlu mempekerjakan staf khusus untuk melayani pelanggan. Bahkan penggunaannya pun dapat dibarengi untuk berbagai fungsi, sehingga semakin memperkecil pengeluaran.

Progresif untuk Pemasaran dan Penjualan

Penggunaan chatbot yang dapat meningkatan kepuasan customer, akan berdampak pada peningkatan penjualan. Dalam hal ini chatbot dapat memberikan manfaat yang lebih spesifik:

  • Menjadi Asisten Penjualan

Chatbot dapat digunakan sebagai asisten penjualan layaknya seorang salesman. Chatbot dapat menawarkan produk kepada customer, memberikan informasi harga, serat memberikan informasi bila ada penawaran khusus. Chatbot dapat menuntun customer dari awal hingga proses transaksi.

  • Jangkauan promosi yang lebih luas

Menggunakan chatbot, Anda dapat mengirimkan notifikasi ataupun pesan terkait produk produk kepada customer dengan jangkauan yang luas. Dengan kemampuan ini, penggunaan chatbot sangat berpotensi untuk merangkul lebih banyak prospek customer.

  • Memelihara prospek

Tidak sekadar menjangkau prospek yang lebih luas, chatbot juga dapat menjalin komunikasi dan memelihara calon customer. Chatbot sangat memungkinkan mendampingi customer dalam tahapan menuju pembelian. 

Dapat Mengumpulkan Data dan Meningkatkan Engagement Customer

Chatbot dapat menghimpun berbagai informasi pelanggan. Mulai dari nama, profesi, detail kontak, serta preferensi mereka. Chatbot dapat: 

  • Meningkatkan engagement: chatbot dapat membangun interaksi yang dipersonalisasi sesuai individu customer. Pada kasus ini chatbot dapat memberikan saran dan rekomendasi produk yang sesuai berdasarkan riwayat pembelian dan preferensi customer.

  • Saluran marketing yang terpadu: chatbot dapat mengumpulkan data setiap customer. Data tersebut dapat mencerminkan habit serta produk/layanan yang dibutuhkan customer. Hal ini dapat dijadikan acuan tim marketing untuk menyusun strategi kedepannya.

  • Jangkauan yang luas: chatbot tentunya dapat menjangkau berbagai prospek, karena dapat terintegrasi dengan berbagai aplikasi perpesanan.

pengalaman

5 Tips Meningkatkan Pengalaman Pelanggan di Era Low Touch Economy