Kebijakan Baru WhatsApp dan Pengaruhnya Bagi Bisnis

Faisal Sugangga
Daftar Isi

Beberapa hari kebelakang, masyarakat dihebohkan dengan notifikasi yang muncul pada layar smartphonenya ketika membuka WhatsApp. Bagaimana tidak, kebijakan layanan dan privasi yang baru tersebut menjelaskan bahwa WhatsApp memiliki hak untuk menyerahkan data pengguna ke Facebook juga Instagram, terlepas dari apakah Anda memiliki akun atau profil di sana. Data termasuk detail pribadi seperti nomor telepon, nama profil dan informasi buku alamat. 

WhatsApp dapat menggunakan informasi yang mereka terima untuk membantu mengoperasikan ”dan memasarkan layanan. Sebetulnya, opsi untuk berbagi data dengan Facebook tersedia pada tahun 2016, itu tidak menjadi kewajiban. Masalahnya, hal ini menjadi wajib bagi semua orang mulai 8 Februari dan jika pengguna tidak setuju, WhatsApp mempersilahkan pengguna untuk tidak melanjutkan menggunakan WhatsApp lagi, atau dalam arti lain, akun Anda akan dibekukan.

kebijakan-baru-whatsapp

Hal ini tentu menimbulkan banyak penolakan dari berbagai pihak dari seluruh belahan dunia, sehingga pada akhirnya WhatsApp menunda kebijakan layanan dan privasi yang baru hingga 15 Mei sambil terus melakukan upaya klarifikasi agar penggunanya tidak “kabur” ke kompetitor.

Bahkan Elon Musk, Founder dari SpaceX juga CEO dari Tesla menyarankan masyarakat untuk segera beralih dari WhatsApp dan menggunakan Signal agar privasi tetap terjaga dengan aman.

Mengapa WhatsApp merubah kebijakan layanan dan privasinya menjadi seperti itu?

Jika Anda pernah menggunakan Facebook untuk beriklan (Facebook Ads), tentu Anda tahu bahwa Anda dapat menargetkan iklan Anda ke target spesifik yang sesuai dengan target market Anda. Hal inilah yang menjadi tujuan utama dari Facebook. Dengan data dari WhatsApp, Facebook dapat membuat platform iklan dengan audience yang dapat tertarget dengan tepat. Hal ini tentu akan menarik pebisnis diseluruh dunia untuk beriklan di Facebook.

Pengaruhnya bagi Bisnis

Dengan data pengguna yang berlimpah, Facebook akan menjadi platform adidaya yang memiliki data akurat tentang kebiasaan masyarakat, apa yang sedang dibicarakan dan apa yang sedang disukai, di tiap segmentasinya yang berbeda.

Hal ini tentu akan terlihat menggiurkan bagi pebisnis yang ingin beriklan hingga akhirnya akan banyak bisnis yang mendaftarkan dirinya di Facebook untuk mengiklankan produknya di kolom Feed Facebook/IG, Story Facebook/IG dan mungkin iklan tersebut juga dapat masuk ke WhatsApp pengguna sewaktu-waktu.

Jika melihat hal tersebut, tentu ini hal yang bagus bagi bisnis, namun benarkah seperti itu?

Sepertinya tidak sepenuhnya benar. Kebijakan layanan dan privasi yang baru ini membuat masyarakat geram dan memutuskan untuk hengkang dari WhatsApp dan menggunakan platform chatting lainnya, yang lebih menghargai privasi penggunanya.

Signal, aplikasi chatting rekomendasi dari Elon Musk,  mendapatkan lonjakan unduhan aplikasi sebanyak 7,5 juta atau 4.200 persen sejak minggu sebelumnya. Selain itu banyak juga yang bermigrasi ke Telegram. Juga pada minggu lalu, Telegram mendapat 9 juta pengguna baru, atau naik 91 persen dari minggu sebelumnya dan juga berada di puncak store aplikasi Google dan Apple. (sumber: kompas.com)

Bagaimana dengan jumlah pengguna WhatsApp saat ini? Belum ada data pasti yang menunjukan berapa penurunan jumlah pengguna WhatsApp saat ini, namun begitu menurut survey yang dilakukan di masyarakat India sebagai salah satu pasar terbesar dari WhatsApp menyatakan bahwa hanya 18 persen pengguna yang akan lanjut untuk terus menggunakan WhatsApp.

Penurunan jumlah pengguna yang drastis (tidak hanya di India) ini juga yang membuat  WhatsApp memutuskan untuk menunda kebijakan layanan dan privasi yang baru.

WhatsApp sedang berusaha memperbaikinya

Melihat kebijakan ini menimpulkan kontra yang sangat besar, tentu sektor bisnis juga tidak akan mendapatkan keuntungan yang signifikan. Saat ini WhatsApp sedang berusaha untuk memperbaiki dan terus melakukan klarifikasi agar pengguna tetap nyaman dan aman dalam menggunakan WhatsApp.

Indonesia sendiri, saat ini juga merupakan salah satu pasar terbesar dari WhatsApp dan banyak penggunanya yang mengharapkan WhatsApp untuk memperbaiki kebijakan layanan dan privasinya agar lebih menghargai penggunanya.

pengalaman

5 Tips Meningkatkan Pengalaman Pelanggan di Era Low Touch Economy