Jokowi akan Ganti PNS dengan AI, Berikut Mitos tentang AI

Faisal Sugangga

Sekarang ini, AI atau Artificial Intelligence sudah tidak terlalu asing lagi di telinga kita semua.

Bahkan sebelum Presiden Joko Widodo mengatakan akan mengganti PNS dengan AI, kita sudah sering mendengarnya ketika sedang menonton film-film Hollywood seperti i-Robot, Terminator, Transcendence dan lain-lain.

Apa persamaan yang timbul dari setiap film bertemakan AI di atas?

AI menyeramkan, penghancur, manusia bisa tergantikan oleh sesosok mesin yang memiliki kepintaran tidak terbatas, dan sebagainya

Dari awal tahun 2000-an sampai dengan sekarang, kita di suguhi informasi tentang AI yang sedikit berlebihan.

Hal tersebut menyebabkan mereka salah paham tentang AI, sampai akhirnya muncul berbagai mitos yang masih dipercaya hingga saat ini.

Kenyataanya, di era serba digital sekarang ini, AI tidak bisa kita hindari keberadaannya. Banyak orang berlomba-lomba untuk membuat AI yang dapat berguna bagi manusia.

Bahkan, pada tahun 2018 lalu Accenture merilis studi yang mengungkap bahwa 42% pengusaha setuju Artificial Intelligence (kecerdasan buatan) akan menjadi pendorong utama berbagai inovasi di tahun 2021.

Jika benar PNS diganti dengan AI, maka bukan tidak mungkin apa yang di impikan oleh Presiden Jokowi tentang pemerintahan yang cepat dalam bertindak dapat terkabul.

Kita butuh kecepatan dalam bekerja, dalam memutuskan. Kita butuh kecepatan dalam bertindak di lapangan, karena perubahan ini sangat cepat. Karena sekarang ini, pemerintah yang fleksibel sangat dibutuhkan — Presiden Jokowi, sumber: CNBC Indonesia

Walaupun perannya begitu besar dan positif, banyak yang tidak senang dan merasa takut dengan keberadaan AI tersebut. Lalu, apa saja mitos-mitos yang timbul tentang AI dan sering menjadi perbincangan banyak orang?

Berikut 6 mitos tentang AI yang perlu Anda ketahui!

  1. Banyak Pengangguran Karena AI

    Mitos tentang AI Indonesia

    Sumber: forbes.com

    Memang benar AI memiliki peran yang dapat mengubah kebiasan suatu industri secara umum, yang biasanya menggunakan tenaga manusia namun sekarang diganti dengan mesin-mesin bertenaga AI.

    Tapi sebenarnya AI tidak terlalu menakutkan, sampai-sampai membuat orang kehilangan pekerjaannya. Seperti halnya revolusi industri yang mengubah pekerjaan dari tenaga fisik murni menjadi tenaga kerja yang lebih terorganisir dan modern, AI dapat membawa transformasi positif di segala aspek kehidupan, termasuk dunia bisnis dan industri.

    Oleh karena itu, AI perlu dilihat sebagai tenaga kerja tambahan untuk mempermudah pekerjaan Anda supaya lebih efektif dan efisien.

  2. AI dapat Memproses Semua Data

    Mitos AI dapat memproses semua data

    Sumber gambar: simplilearn.com

    Secara umum, AI bisa diandalkan untuk menganalisa data yang Anda butuhkan.

    Tapi, bukan berarti semua data yang AI proses akan menghasilkan sesuatu yang relevan dengan kebutuhan Anda. Sebagai permulaan, data yang AI proses harus mudah dicerna oleh algoritma AI.

    Kemudian data tersebut perlu dibersihkan agar tidak terdapat outlier (pencilan). Yang juga tak kalah pentingnya yaitu, data Anda harus berkualitas tinggi dan sangat relevan dengan analisa yang dilakukan oleh algoritma AI agar hasilnya sesuai dengan keinginan Anda.

  3. AI akan Mengganti Pekerja Manual atau Berskill Rendah

    Mitos AI akan menggantikan pekerja manual

    Sumber gambar: medium.com

    Banyak mesin dan aplikasi berbasis AI, tapi bukan berarti hal tersebut dapat menggantikan pekerjaan manual atau orang dengan skill rendah.

    Contohnya, di bidang kedokteran, AI digunakan untuk membantu dokter membuat diagnosa yang akurat melalui analisa ratusan laporan yang dipindai dengan mudah.

    Pekerjaan lain, seperti menganalisa profil pasien dan memberikan rekomendasi pengobatan yang tepat hanya bisa dilakukan oleh dokter langsung, bukan mesin AI.

    Jadi, jangan takut AI akan mengambil alih pekerjaan yang hanya bisa dilakukan manusia secara umum.

  4. AI dapat Meniru Kebiasaan Manusia

    Mitos AI dapat meniru kebiasaan manusia

    Sumber gambar: chiefexecutive.net

    Meskipun ada upaya yang dilakukan untuk mencapai hal ini melalui komputasi kognitif (cognitive computation), masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa AI dapat meniru semua kebiasaan manusia.

    Algoritma AI memang dianggap sebagai programmer dan data analyst yang bisa diandalkan, tapi tetap saja AI tidak mampu meniru seluruh kebiasaan manusia.

    Contohnya, AI tidak akan bisa berpikir dan memiliki keinginan sendiri seperti manusia.

  5. AI Mampu Memusnahkan Manusia

    Mitos AI dapat memusnahkan manusia

    Sumber gambar: techopedia.com

    Jangan sampai karena film-film tentang Robot AI yang jahat, Anda jadi takut dengan hal-hal yang berbau AI ya! Kemampuan AI masih jauh dari sempurna.

    Meskipun begitu, tidak mungkin program AI dapat memusnahkan manusia. Kenyataannya, manusia dan AI dapat menjadi tim yang hebat untuk menangani berbagai sektor.

  6. AI Sama Dengan Machine Learning

    Mitos AI sama dengan Machine Learning

    Sumber gambar: kubxlab.com

    Masih banyak yang beranggapan bahwa AI sama dengan machine learning. Sekilas, dua hal ini memang tampak serupa. Padahal, AI dan machine learning memiliki perbedaan tersendiri.

    AI mengacu pada kemampuan mesin untuk menirukan kecerdasan mirip manusia dalam melakukan tugas-tugas kompleks, seperti memproses dan merespons bahasa alami, mengidentifikasi objek dalam gambar, memecahkan masalah kompleks dengan puluhan variable, dan sebagainya.

    Sedangkan machine learning lebih tepat disebut sebagai bagian dari AI di mana sistem algoritmanya dibangun berdasarkan pada data.

    Setelah mengetahui fakta dari 6 mitos AI di atas, sudah saatnya Anda mulai berpikiran positif mengenai keberadaan AI. Ingat, AI itu bukan sesuatu yang harus Anda takuti, tapi jadikan suatu media untuk mempermudah pekerjaan Anda.

pengalaman

5 Tips Meningkatkan Pengalaman Pelanggan di Era Low Touch Economy