Chatbot untuk Meningkatkan Response Rate Bisnis Anda

Muthyarana Darosha
Daftar Isi

Dalam berbisnis, relasi dan hubungan merupakan segalanya. Setiap hubungan dimulai dengan percakapan. Umumnya calon pelanggan yang datang ke situs web tidak untuk mengisi form kontak ataupun kolom ajakan untuk mengisi email agar mendapatkan update tentang bisnis Anda. Namun, mereka lebih suka berbicara dengan seseorang yang dapat membantu pertanyaan mereka tentang produk atau layanan Anda.

Seperti yang diketahui, kita tidak bisa memprediksi kapan saja pelanggan akan menghubungi. Dari itu untuk menjaga kepuasan customer, pengadaan layanan yang available selam 24 jam akan sangat membantu. 

Tentunya seluruh perusahaan tidak ingin kehilangan pelanggan karena sumber pendapatan utama mereka adalah dari pelanggan. Dari itu, pemaksimalan dari berbagai aspek harus dilakukan, salah satunya dengan meningkatkan response rate. 

Apa itu response rate dan bagaimana strategi meningkatkannya? Simak tulisan ini!

Pengertian dan Pentingnya Response Rate

Response rate adalah persentase waktu pesan balasan atas pertanyaan yang dikirim oleh calon pelanggan. Yang diperhitungkan dalam presentasi ini adalah seberapa cepat atau lamanya waktu yang dibutuhkan untuk membalas pesan pertama yang ditanyakan oleh calon pelanggan.

Semakin cepat, maka semakin tinggi pula presentasi response rate sebuah perusahaan. Hal ini juga berpengaruh pada tingkat kepuasan pelanggan. Bila pertanyaannya direspon dengan cepat, masalah pelanggan semakin cepat teratasi, dan semakin cepat pula mengarah pada proses transaksi pembelian. 

Selain itu, melansir Entrepreneur.com, 68% pelanggan akan kabur bila Anda tidak melayaninya dengan cepat. Menurut Thermarketingsquad.com, meskipun tidak sepenuhnya dapat menghancurkan bisnis, penting bagi perusahaan untuk mempertahankan response sebaik mungkin. 

Chatbot untuk Meningkatkan Response Rate

Tak mungkin Anda ataupun karyawan standby 24 jam non stop untuk membalas pesan ataupun pertanyaan pelanggan yang masuk. Namun, bila tidak dilayani secara cepat maka peluang calon pelanggan beralih pada kompetitor semakin terbuka. Lantas bagaimana solusinya? Tak perlu khawatir, karena kecanggihan teknologi masa kini sudah menemukan jawabannya.

Ya, chatbot! Chatbot nampaknya dapat menjaga bahkan meningkatkan response rate dengan cukup signifikan. 

Chatbot merupakan program komputer yang dirancang untuk memahami, belajar, dan dapat berkomunikasi dua arah layaknya manusia untuk merespon pertanyaan. Tentunya respon yang diberikan oleh chatbot secara otomatis dan real time.

Chatbot dapat memberikan respon tanpa jeda waktu. Hal ini akan sejalan dengan upaya meningkatkan response rate bisnis. Semakin banyak pesan yang dibalas tanpa jeda waktu, maka semakin meningkat pula persentase response rate bisnis.

Publikasi survey oleh Databox.com menyatakan bahwa 59 persen pemasar melaporkan response rate mereka meningkat lebih dari 10 persen. 

Chatbot menciptakan kenyamanan dan pengalaman tersendiri bagi pelanggan. Berdasarkan survei oleh Research.aimultiple.com, menggambarkan bahwa customer lebih nyaman menggunakan chatbot

Namun, hal berikut harus diperhatikan dalam menggunakan chatbot untuk meningkatkan response rate bisnis;

Lebih Natural

Walaupun pelanggan tau bahwa ia tidak sedang berbicara dengan manusia melainkan bot, Anda tidak perlu pula melayani pertanyaan tersebut seperti robot. Pelanggan lebih suka percakapan yang natural, seolah-olah mereka berbicara dengan manusia. 

Pada artikel Databox.com, Kim Smith, seorang Konsultan Konten GoodFirms mengatakan “tujuan utama penggunaan chatbot bukan menyampaikan ide-ide hebat, namun untuk berkomunikasi dan mendung pelanggan,”

Kim Smith menyarankan agar percakapan melalui chatbot dapat dirancang manusiawi mungkin. Tak masalah bila merancang chatbotnya untuk menjadi jenaka, menggunakan kata-kata slang, atau ataupun menggunakan emoji, dengan catatan tetap simpel, sederhana, dan terasa natural. 

Temukan Karakteristik Audiens Bisnis

Walaupun sudah menggunakan bot, tetapi tidak sesuai dengan kebutuhan dan karakter audiens bisnis, merupakan hal yang sia-sia. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, para pelanggan ingin sensasi berinteraksi dengan manusia, bukan dengan robot. Dari itu, rancanglah chatbot yang dapat menanggapi obrolan ringan.

Hal ini dikatakan oleh Deborah Kay, pekerja di Digital Discovery, yaitu “pastikan bot Anda dapat menangani obrolan ringan, emoji, dan stiker,”

Menurutnya apabila bot tidak dapat menggunakan fitur tersebut, makan 60 persen penggunaan bot akan mengecewakan penggunanya serat dianggap sebagai suatu pengalaman yang buruk.

pengalaman

5 Tips Meningkatkan Pengalaman Pelanggan di Era Low Touch Economy