Bot WA: Inovasi Cerdas untuk Bisnis Social Commerce

Nur Amanah Santoso

WhatsApp adalah salah satu aplikasi media sosial paling populer digunakan di dunia. Statista menghitung ada 1,9 milyar pengguna aktif yang mengakses aplikasi kondang ini setiap bulannya pada tahun 2019. Selain itu, Connectiva Systems melaporkan ada lebih dari 65 milyar pesan dikirim via WhatsApp setiap harinya.

Angka-angka tersebut sudah cukup fantastis dan membuktikan kepopuleran aplikasi sosial media ini di kalangan masyarakat dunia. Terlebih, sejak masa pandemi mulai merebak, penggunaan WhatsApp pun semakin intens. Kantar melaporkan pertumbuhan penggunaan WhatsApp pada fase pertengahan pandemi mencapai 41 persen.

Melihat data-data tersebut, peluang untuk bisnis social commerce menggunakan WhatsApp sangatlah besar. Apalagi fitur-fitur yang dimiliki WhatsApp mendukung berbagai perusahaan untuk melebarkan sayapnya dengan media sosial ini. Pengusaha dapat membuat akun khusus bisnis dengan WhatsApp Business API.

Dalam akun khusus ini, pengusaha juga dapat mendaftarkan akun untuk memperoleh verification badge yang menandakan akun bisnis tersebut resmi dimiliki bisnis yang terpercaya. Tentunya, fitur ini akan semakin meningkatkan kredibilitas bisnis di mata calon pelanggan.

Fitur end-to-end encryption pada WhatsApp dapat melindungi kerahasiaan dan keamanan pesan yang dikirim di dalam ruang chat. Dengan begitu, pelanggan dapat berbelanja dengan nyaman dan aman.

Tak hanya itu, akun WhatsApp pengusaha juga dapat diintegrasikan dengan chatbot. Menggabungkan WhatsApp sebagai media sosial dengan pengguna aktif yang besar serta teknologi chatbot dengan berbagai fitur canggih adalah sebuah inovasi luar biasa untuk bisnis social commerce. Inovasi ini sering disebut juga dengan nama chatbot WhatsApp atau WhatsApp bot.

Dengan chatbot WhatsApp ini, pengusaha pun akan mendapat lebih banyak lagi manfaat untuk pertumbuhan bisnis, terutama dalam menyediakan pengalaman pelanggan terbaik.

Lantas, fitur-fitur chatbot WhatsApp apa saja yang dapat dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan bisnis social commerce?

  1. Antarmuka yang Ramah Pengguna

    Apakah Anda pernah kebingungan menavigasi sebuah situs saat berbelanja? Sering kali sebuah situs berisi banyak tombol, gambar, simbol, dan tulisan yang mencolok. Hal ini dapat mengintimidasi pengguna baru yang masih belum familiar dengan situs tersebut.


    Jangankan untuk bisa menyelesaikan pembelian, menemukan kategori produk yang diinginkan saja bisa memakan waktu yang lama. Akibatnya, berbelanja bisa menjadi pengalaman yang membuat calon pelanggan frustrasi.


    Dengan WhatsApp, pengguna tidak perlu lagi bersusah payah menavigasi seluruh situs untuk menemukan produk yang cocok. Selain karena banyaknya pengguna yang sudah familiar dengan antarmuka WhatsApp, antarmuka chat aplikasi ini juga cukup sederhana untuk digunakan.


    Pengguna dapat memperoleh update dari produk di bawah kategori yang telah mereka pilih. Dengan begitu, pengguna bisa memilih langsung “best deal” untuk produk yang memang menarik minat mereka.

  2. Broadcasting Lebih Efisien

    Tidak perlu lagi mengirim pesan broadcast yang sama ke banyak pelanggan satu per satu. Selain dapat berkomunikasi secara real time dengan pelanggan, fitur broadcast pada WhatsApp memudahkan perusahaan membuat grup dan mengirimkan pesan ke banyak pengguna di saat yang bersamaan.


    Ini artinya, pengusaha bisa mengirimkan promosi atau kupon pada satu grup pelanggan dengan minat dan preferensi yang serupa. Strategi ini juga dapat menghemat banyak waktu dan tenaga karena pengusaha dapat menjangkau audiens yang besar dalam satu waktu secara sekaligus.

  3. Lead Generation

    Chatbot WhatsApp memiliki cara yang praktis dengan mengotomasi proses lead generation dengan sebuah tautan yang dapat diklik pengguna untuk langsung diarahkan ke ruang chat. Setelah pengguna memulai percakapan, pengusaha secara otomatis memperoleh beberapa detail informasi pengguna seperti nama dan nomor kontak.


    Pada titik ini, pengusaha memiliki peluang untuk menyelipkan “call-to-action”. Contohnya seperti tombol produk/kategori di mana pengguna dapat memperoleh notifikasi dan update dari sebuah produk pilihannya. Fitur ini dapat sangat bermanfaat bagi pengguna untuk mengetahui kapan barang incaran mereka sudah “ready stock”.

  4. Otomasi FAQ

    Ini dia fitur yang paling sering dipromosikan dari teknologi chatbot. Otomasi adalah bagian paling menonjol pada chatbot dan itu untuk alasan yang wajar. Dengan big data, chatbot mampu mengotomasi banyak hal yang dapat membantu perusahaan memangkas biaya operasional.


    Chatbot WhatsApp pun memiliki fitur otomasi ini. Ketika sedang berbelanja, calon pembeli pastinya akan menanyakan beberapa pertanyaan yang sering diajukan seperti “Barangnya masih ada?”, “Ready stock, Kak?”, atau “Stok yang masih ada apa aja?”


    Jika Anda perhatikan, ketiga pertanyaan itu sebenarnya menanyakan hal yang serupa, hanya saja dengan kata-kata yang berbeda. Bayangkan jika Anda adalah seorang pegawai yang harus menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut berulang kali. Pastinya Anda akan merasa jenuh dan lelah.


    Chatbot WhatsApp memudahkan proses tanya-jawab dengan calon pelanggan dengan cepat dan akurat. Pelanggan pun tidak perlu lama menunggu jawaban atau memindai seluruh situs untuk mencari jawaban. Pada akhirnya, fitur ini pun dapat membantu mengurangi volume tiket support dan menambah tingkat konversi.

  5. Mengumpulkan Feedback

    Mengumpulkan feedback dari pelanggan bisa menjadi tugas yang berat dan melelahkan, terutama bila menggunakan cara tradisional seperti formulir survei. Pelanggan sering kali enggan mengisi survei yang panjang dengan pilihan terbatas yang kadang tidak benar-benar menggambarkan situasi mereka.


    Dengan chatbot WhatsApp, proses ini dapat lebih disederhanakan dan praktis. Dengan fitur kamera pada WhatsApp, tidak sulit untuk mendorong pelanggan untuk mengirimkan foto atau video dari produk yang mereka beli. Foto dan video itu pun dapat langsung dibagikan ke halaman produk di situs web ataupun media sosial lainnya untuk menghasilkan leads yang lebih banyak.


    Selain itu, WhatsApp membuat pendekatan pada pelanggan lebih mudah dibanding media lain seperti e-mail. Dibanding e-mail yang bisa tenggelam tanpa dibuka, pesan WhatsApp memiliki kemungkinan lebih besar untuk dibuka. Apalagi jika mengingat angka keaktifan pengguna aplikasi tersebut.


Itulah berbagai fitur pada chatbot WhatsApp yang dapat digunakan untuk mendorong pertumbuhan bisnis social commerce. Inovasi yang cerdas ini memiliki peluang yang besar untuk mengembangkan bisnis. Tentunya, pengusaha harus tetap mempertimbangkan berbagai hal sebelum menggunakan chatbot WhatsApp agar dapat memaksimalkan potensi yang ada dan mengoptimalkan kinerja teknologi ini untuk bisnis.

pengalaman

5 Tips Meningkatkan Pengalaman Pelanggan di Era Low Touch Economy