Bagaimana Chatbot Mengubah Industri Kesehatan Pasca Pandemi?
Pandemi global Covid-19 adalah salah satu contoh bagaimana manusia dapat terpengaruh oleh satu virus yang bahkan tidak dapat terlihat secara kasat mata. Banyak orang-orang dengan tingkat kekebalan tubuh yang rendah serta memiliki penyakit bawaan menjadi korbannya.
Per 19 Juli 2021, mengutip data Liputan6.com total infeksi covid-19 di dunia mencapai 190,3 juta kasus. Tercatat sebanyak 4 juta pasien meninggal dunia akibat infeksi virus tersebut. Indonesia, saat ini berada di posisi 15 dunia dengan total kasus positif sebanyak 28,7 juta kasus.
Kesediaan fasilitas kesehatan yang terbatas membuat dan kehadiran varian-varian penyertanya juga membuat upaya penanganan Covid-19 di Indonesia belum begitu menggembirakan. Hal ini tergambar dengan terpukulnya berbagai sektor kehidupan, tidak hanya dari aspek kesehatan.
Kehadiran Covid-19 menjadikan masyarakat lebih peduli dengan kesehatannya. Pola hidup sehat belakangan digalakan, memberlakukan social distancing, hingga beberapa wilayah ditetapkan untuk menjalankan karantina wilayah oleh pemerintahnya. Berbagai riset dan penelitian juga digerakkan guna menemukan penawar penyakit ini.
Begitupun dalam hal teknologi. Belakangan penggunaan chatbot digadang-gadang dapat menjadi salah satu solusi dalam menanggulangi pandemi Covid-19. Apa saja keunggulannya dan bagaimana prospeknya? Simak artikel ini!
Keunggulan Penggunaan Chatbot
Berikut merupakan tiga keunggulan serta manfaat utama penggunaan chatbot kesehatan ditengah pandemi.
Tidak perlu kunjungan fisik. Konsultasi tatap muka adalah hal yang wajib untuk membantu dokter memberikan diagnosis. Namun, pasien perlu mengunjungi pusat kesehatan untuk hal tersebut. Pada konsultasi awal, gejala akan dianalisis untuk menemukan kemungkinan masalah kesehatan. Sedangkan saat pandemi, interaksi fisik sebaiknya dihindari karena virus dapat menular melalui udara. Dengan menggunakan chatbot, kunjungan fisik ini dapat diminimalisir.
Sebagai gantinya, pasien dapat langsung berkomunikasi dengan chatbot dari rumah (atau di mana pun.) AI-Chatbot memeriksa gejala Anda saat ini berdasarkan percakapan terperinci dan menyimpulkan dengan masalah kesehatan terbaik.
Tersedia untuk melayani 24/7. Penggunaan chatbot berimplikasi langsung dengan ketersediaan industri perawatan kesehatan untuk pasien. Bila menggunakan chatbot, pasien dapat berinteraksi dengan chatbot kapan saja mereka mau.
Selain itu, chatbot tidak memerlukan waktu untuk istirahat, sehingga lebih efisien dan produktif untuk industri perawatan kesehatan.
Dapat mengumpulkan data untuk analisis. chatbot yang digerakkan oleh AI mengumpulkan data berdasarkan percakapan. Data ini sangat efektif untuk mengkaji dampak COVID-19 di seluruh dunia. Data ini membantu dalam menemukan pasien dengan masalah kesehatan kritis dan memberi mereka konsultasi/pengobatan yang memadai agar tetap aman dari pandemi yang sedang berlangsung.
Data pasien selanjutnya dapat digunakan untuk membuat kemajuan dalam industri perawatan kesehatan dan menemukan pengobatan untuk beberapa penyakit.
Bagaimana Chatbot Dapat Membantu Melawan Covid-19?
Chatbot dapat berfungsi sesuai tujuan yang dilatih oleh pengembangnya. Berikut ada beberapa jenis chatbot yang dapat dikembangkan oleh industri kesehatan untuk melawan Covid-19:
Chatbot Edukasi
Meningkatnya penyebaran penyakit, muncul gelombang informasi yang salah dan berbagai teori konspirasi, berpotensi menyebabkan kurva pandemi terus meningkat. Oleh karena itu, penting untuk memanfaatkan teknologi digital untuk menyebarkan informasi kesehatan tervalidasi kepada orang-orang di seluruh dunia. Chatbot kesehatan dapat menjadi solusi permasalahan ini
Baru-baru ini WHO mengembangkan chatbot interaktif yang dapat memberikan informasi akurat tentang COVID-19 dalam berbagai bahasa. Menggunakan chatbot ini, WHO dapat menjangkau hingga 1 miliar orang di seluruh dunia dalam bahasa ibu mereka melalui perangkat seluler kapan saja sepanjang hari. Ditambah dengan fitur FAQ, chatbot ini juga dapat membantu pengguna memahami sifat dan perjalanan penyakit.
Chatbot untuk Membantu Diagnosis
Tenaga medis tidak dapat menjangkau dan menyaring semua orang yang mungkin memiliki gejala. Memanfaatkan chatbot, hal tersebut dapat menjadi cepat dan efisien.
Chatbot dapat mengenali maksud dari input pengguna tentang gejala mereka. Menggunakan kemampuan pembelajaran mesinnya, chatbot dapat mengidentifikasi pengguna yang kemungkinan terkena infeksi, lalu memberikan instruksi atau meneruskan temuan ini ke profesional kesehatan.
Chatbot untuk Perawatan
Setelah gerakan untuk di rumah saja dikeluarkan banyak negara, berbagai pekerjaan diusahakan dapat bekerja dari rumah saja. Begitupun dengan tenaga kesehatan, pergerakan mereka juga ikut terbatas akibat pandemi.
Untuk mengatasi mereka yang memiliki ketakutan gejala virus corona hingga mereka yang memiliki keluhan lain, chatbot dapat menjadi bagian dari rumah sakit untuk memenuhi kebutuhan pasien tersebut. Terlebih selama adanya anjuran untuk tetap di rumah saja.
Belakangan banyak profesional kesehatan menggunakan telemedicine untuk berkonsultasi dengan pasien mereka.
Selain itu, pandemi Covid-19 juga berdampak pada kesehatan mental. Dengan chatbots berorientasi psikiatri, orang dapat berinteraksi dengan 'profesional' kesehatan mental virtual untuk mendapatkan kelegaan.
Prospek Chatbot
Dengan perkembangan teknologi, beberapa industri perawatan kesehatan AS menginvestasikan uang dalam proyek AI, termasuk salah satunya chatbot. Berikut beberapa faktanya:
75 persen organisasi dengan pendapatan tahunan lebih dari US$10 miliar menginvestasikan lebih dari US$50 juta dalam proyek/teknologi AI atau chatbot.
95 persen organisasi menengah dengan pendapatan tahunan US$5 miliar hingga US$10 miliar diinvestasikan di bawah US$50 juta.
Secara keseluruhan, chatbot dengan kemampuan AI hadir dengan potensi tinggi untuk mengisi kesenjangan dalam industri perawatan kesehatan. Serta menjadi solusi dalam pelayanan pelanggan/pasien dengan layanan premium alias tanpa melanggar protokol keamanan lokal.
Lantas bagaimana bila pandemi usai? Apakah popularitas chatbot dalam industri kesehatan berakhir? Tentu saja tidak, karena kehidupan sebelum dan setelah pandemi akan tetap berbeda. Bila pun pandemi telah usai, setidaknya masyarakat dunia lebih aware perihal kesehatan mereka. Dipadukan dengan tren perkembangan teknologi, dari itu, prospek penggunaan chatbot dimasa mendatang masih akan meramaikan industri teknologi dan AI.