Apa Itu Sales Funnel dan Bagaimana Cara Membuatnya?

Muthyarana Darosha
Daftar Isi

Setiap pebisnis tentunya menginginkan banyak pelanggan agar bisnisnya dapat berlanjut. Target ini tidak selalu berhasil bila tidak dibarengi strategi yang tepat. Bila bisnis Anda bergerak di bidang online, tak ada salahnya menerapkan sales funnel untuk meningkatkan pendapatan. Lalu, apa itu sales funnel? Bagaimana cara membuat dan pengaplikasiannya dalam bisnis? Untuk menjawab pertanyaan ini, Anda dapat simak artikel ini!

Apa itu sales funnel?

Sales funnel adalah konsep pemasaran yang dapat memetakan tahapan pelanggan yang berkaitan dengan bisnis yang Anda lakukan. Menggunakan konsep sales funnel Anda dapat memvisualisasikan customer journey, mulai dari awal hingga proses pembelian.

Konsep ini dianalogikan dengan corong menganalogikan banyak calon pelanggan yang masuk tahap awal, namun semakin sedikit yang bertahan hingga proses pembelian. Dalam konsep sales funnel, ketika setiap calon pelanggan memasuki salah satu tahapan funnel, mengindikasikan komitmen yang semakin dalam untuk melakukan pembelian.  

Mengapa sales funnel itu penting?

Hasil penelitian David Kirkpatrick tentang sales funnel, hanya 50% dari lead atau pelanggan potensia; yang sudah siap untuk langsung membeli. Selebihnya harus dijaga dan didukung terlebih dahulu untuk membantu mereka membuat keputusan membeli.

Bahkan survei lain menunjukkan sekitar 79% dari lead gagal saat hendak menuju tahap pembelian atau transaksi. Hal ini menunjukkan adanya banyak peluang yang hilang karena calon pelanggan potensial tidak mendapatkan dukungan untuk menuju tahap transaksi.

Penting bagi pebisnis untuk hadir dan memberikan dukungan tersebut agar calon pelanggan potensial tidak lari dengan lebih memperhatikan sales funnel.

Memahami Customer Journey

Sebelum membuat sales funnel, langkah pertama yang harus dilakukan oleh pebisnis adalah memahami proses pengambilan keputusan pelanggan. Ini bisa didapatkan melalui analisa customer journey atau perjalanan pelanggan dalam bisnis Anda. 

Customer journey masing masing pelanggan akan berbeda, tergantung buyer persona dan jenis produk atau layanan yang ditawarkan. 

Untuk memahami customer journey, Anda harus memposisikan diri Anda sebagai pelanggan. Anda harus menempatkan diri pada keadaaan pelanggan saat pertama kali mengetahui suatu bisnis atau brand.

Selanjutnya, Anda dapat memperkirakan perkembangan dan permasalah apa saja yang akan muncul dalam setiap tahapan yang akan dilalui pelanggan. Hal ini akan sangat membantu langkah apa yang tepat untuk menjaga calon pelanggan potensial tersebut. 

Salah satu langkah yang ampuh ialah memastikan tim bisnis Anda dapat memberikan informasi, merespon pertanyaan ataupun permasalahan calon pelanggan pada waktu yang tepat.

Setelah memahami customer journey, Anda harus memahami lebih jauh mengenai sales funnel dan bagaimana cara mengimplementasikannya pada bisnis Anda. 

Empat Tahapan Sales Funnel dan Hal yang Perlu Disiapkan

Sales funnel terdiri dari tahapan yang mencerminkan langkah demi langkah pengambilan keputusan dalam customer journey.  Tahapan ini dimulai dari tahap awal calon pelanggan mengetahui suatu bisnis atau brand hingga tahap transaksi.

Jumlah tahapan ini bisa saja berbeda pada setiap bisnis, sesuai jenis bisnis yang dijalankan. Umumnya, kebanyakan bisnis kecil menentukan 3, 5, hingga 7 tahap dalam sales funnel  bisnisnya.

Dilansir dari Entrepreneur.com, terdapat empat tahapan sales funnel pada umumnya. Anda harus menyusun strategi bisnis dan treatment pelanggan yang berbeda. Berikut penjelasan tahapan sales funnel beserta hal apa saja yang harus Anda siapkan pada setiap tahapnya:

1. Awareness

Tahap awareness atau kesadaran merupakan tahap pertama saat pelanggan menyadari masalah yang harus mereka pecahkan. 

Banyak treatment yang dapat Anda lakukan. Menghadirkan konten menarik yang dapat menyelesaikan masalah calon pelanggan dapat menjadi salah satu solusinya. Contoh sederhana, ketika seseorang ingin membuat chatbot untuk bisnis online-nya dan membuat chatbot tanpa memiliki keahlian dibidang tersebut merupakan hal yang rumit. Kemudian orang tersebut menemukan iklan penyedia layanan Chatbiz.id, yang menawarkan jasa pembuatan chatbot dengan harga yang kompetitif. 

Iklan dalam tahapan ini menjadi salah satu media yang dapat digunakan agar calon pelanggan sadar akan produk atau layanan bisnis Anda. 

Membuat calon pelanggan memasuki tahap awareness bukan hal yang mudah. Namun, tahap ini berdampak besar terhadap prospek pelanggan dan bisnis Anda kedepannya.

Promosi yang dilakukan harus penuh strategi agar dapat meningkatkan brand awareness. Untuk itu, setidaknya dalam promosi yang dilakukan ANda harus memuat tiga pertanyaan calon pelanggan berikut:

  • Siapa Anda? Produk atau jasa apa yang Anda tawarkan?

  • Mengapa target pelanggan harus peduli dengan produk atau jasa yang ditawarkan?

  • Apa saja manfaat yang akan didapatkan calon pelanggan bila menggunakan produk Anda? Dan kerugian apa yang diperoleh jika memilih produk lain? 

2. Interest

Dalam tahap interest ini, calon pelanggan mulai menunjukkan ketertarikan terhadap produk atau layanan yang dapat memecahkan masalahnya tersebut. Sikap ketertarikan ini biasanya ditunjukkan calon pembeli dengan melakukan subscribe email, atau dengan mengikut berbagai sosial media bisnis. 

Selanjutnya, anda perlu mendukung dan melatih calon pelanggan untuk terus mengunjungi konten yang Anda miliki. Tentunya bisnis Anda harus menyusun strategi yang tepat serta menarik agar calon pelanggan tidak lari, tetap berada di dalam funnel

Untuk memaksimalkan tahapan ini, pastikan bisnis Anda memiliki  platform penyebaran informasi bisnis yang menarik. Bila bisnis Anda website base, maka Anda perlu menyajikan konten yang menarik dan informatif untuk memicu calon pelanggan mengeksplor bisnis anda lebih jauh lagi.

Atau, untuk memenuhi kesediaan informasi pelanggan yang lebih prima, Anda memanfaatkan fitur chatbot yang dapat menjawab pertanyaan calon pelanggan terkait bisnis anda secara cepat dan akurat. 

Tahapan ini akan menuntun calon pelanggan pada tahap yang lebih dalam, yaitu decision. 

3. Decision

Bila pada tahapan awareness dan decision memunculkan prospek, pada tahap ini pelanggan akan membuat keputusannya, membeli atau memilih bisnis yang lain. Keputusan yang diambil oleh calon pelanggan tentunya mempertimbangkan keuntungan dan solusi yang ditawarkan bisnis. 

Pastikan bisnis Anda memiliki berbagai opsi yang sekiranya menguntungkan calon pelanggan. Mulai dari penawaran yang ada, pilihan yang tersedia, serta keuntungan lainnya yang akan didapatkan bila memilih produk Anda.

Copywriting serta teknik storytelling yang baik sangat berpotensi mengajak calon pelanggan untuk mengklik tautan konten Anda. Selain itu, testimoni dan review dari pelanggan juga menjadi cara yang cukup ampuh untuk membuat calon pelanggan mengambil tindakan.

4. Action

Tahap terakhir dalam sales funnel adalah action atau tindakan. Pada tahap ini calon pelanggan melakukan tindakan transaksi yang sudah dipertimbangkan dalam tahapan sebelumnya. Tentunya untuk mencapai tahapan ini tidaklah mudah. Dari itu, Anda perlu menyusun strategi yang cermat untuk setiap tahapan sales funnel. 

Untuk memaksimalkan tahapan ini Anda dapat menggencarkan beberapa hal, yaitu:

  • Promosi

  • Follow Up atau reminder

  • Live chat, serta

  •  Call to Action/ CTA Button

Cara Membuat Sales Funnel

Dari penjelasan sebelumnya, sedikit-banyaknya Anda sudah memiliki gambaran cara membuat sales funnel. Untuk lebih jelasnya, Anda dapat menyimak cara-cara berikut:

1. Membuat Konten yang Menarik

Dalam digital marketing konten adalah raja. Tujuan pembuatan konten adalah agar target konsumen dapat menyadari keberadaan bisnis atau brand Anda. 

Konten yang dimaksudkan bisa beragam, sesuai tujuannya. Bisa berupa tulisan pada blog atau postingan di sosial media. Konten yang bagus adalah konten yang dapat memberikan informasi kepada audiens, sekaligus dapat memasarkan produk yang ditawarkan. Patikan setiap konten yang diproduksi dapat menambah informasi serta menarik perhatian calon pelanggan.

2. Menyaring Aundiens

Setiap konten ada target audiens nya. Mungkin tidak semua orang membaca konten Anda. dan tidak semua orang yang membaca konten anda berujung pada tahap pembelian. Namun, beberapa diantaranya bisa saja tertarik. Audiens yang tertarik inilah yang harus Anda perhatikan.

Audiens yang tertarik sangat berpotensi menjadi pelanggan Anda. Dari itu, Anda perlu menjalin komunikasi yang lebih intens. Salah satu caranya adalah dengan menawarkan produk atau jasa dengan lebih personal agar menarik pelanggan.

3. Memberikan Opsi Penawaran

Dengan menawarkan produk atau layanan yang beragam biasanya menjadi nilai tambah di mata calon pelanggan. Anda dapat memberikan penawaran yang menarik, seperti promo untuk pembelian pertama, atau memberikan penawaran dengan harga yang lebih murah. Fungsinya, agar pelanggan memiliki pengalaman berbisnis personal dan membangun keterikatan dengan bisnis Anda. 

Itulah empat sales funnel, cara membuat, serta hal yang perlu dipersiapkan untuk membuatnya serta mengaplikasikannya pada bisnis Anda. Bila dalam mengaplikasikan konsep sales funnel bisnis Anda mengalami kendala pada salah satu tahapannya, maka hal yang dapat Anda lakukan adalah evaluasi strategi marketing pada tahapan tersebut. Evaluasi berangkat dari analisa permasalahan, lalu mencarikan jalan keluarnya. 

Bila sudah mempraktekkan konsep sales funnel ini, jangan lupa untuk melakukan evaluasi secara berkala. Evaluasi yang dilakukan sangat berguna untuk tinjauan dan acuan strategi bisnis kedepannya.

pengalaman

5 Tips Meningkatkan Pengalaman Pelanggan di Era Low Touch Economy